Memandikan dan Mengkafani Jenazah

  Bismillahirohmanirohim,
 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 Selamat pagi anak-anakku bagaimana kabarnya?


Semoga kalian dalam keadaan sehat, hari ini jadwal kita lanjut membahas tentang Memandikan dan Mengkafani jenazah. Tujuannya setelah mempelajari ini kamu bisa Memandikan dan Mengkafani Jenazah orang yang meninggal nanti. Sebelum kita mulai silakan kalian berdoa terlebih dahulu kemudian absen pada link berikut ini :
Absensi


untuk lebih jelasnya silahkan kalian simak video Pembelajaran berikut ini kemudian Catat langkah demi langkahna di Buku Catatan :




Kalian bisa buat rangkuman dari materinya sebagai berikut :

Materi Pengurusan Jenazah




Tugas :
1. Jelaskan apa saja yang termasuk Fardhu Kifayah dalam kepengurusan Jenazah?
2. Bagaimana tatacara yang benar dalam Memandikan Jenazah?
3. Jelaskan Bagaimana cara mengkafani Jenazah dari persiapan sampai dengan akhir?

jawaban di tulis di kolom komentar disertai dengan nama dan kelas

Terima kasih 

71 comments:

  1. Tia Nur Fadilah
    XI Mipa 2
    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  2. Neng Dewi Sulastri Putri
    XI MIPA 1

    1)Menyolatkan jenazah muslim, belajar ilmi tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)

    2).1.Pada mulanya kita sediakan air sebanyak mungkin, air kapur barus, dan sabun, kain. Kemudian lakukan bacaan niat, ketentuan bacaan niat yaitu:
    1) Jika mayat laki-laki dewasa, lafadz niatnya adalah:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit fardhal kifaayati lillaahita’ala).
    2)Jika mayat perempuan dewasa:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyitati fardhal kifaayati lillaahita’ala)
    3)Jika mayat kanak-kanak laki-laki:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tifli fardhal kifaayati lillahita’ala)
    4)Jika mayat kanak-kanak perempuan:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tiflati fardhal kifaayati lillahita’ala)
    2.Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian siramkan.
    3.Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah.
    4.Setelah itu dudukkan mayit dan tekan-tekan perut, agar kotoran dalam perut keluar. Dan bersihkan dubur mayit dengan niat istinja’ bagi mayit. Bacaan niat: nawaitul istinjaa-i minal mayyit frdhan ‘alayya lillahita’ala. Dan ketika membersihkan “auratnya”, hendaklah tangan orang yang memandikan dilapisi dengan kain, karena menyentuh aurat itu hukumnya haram.
    5.Kemudian ambilkan wudhu bagi simayit, dengan bacaan niat: (nawaitul wudhu-a lihaadzal mayyit lillaahita’ala).
    6.Setelah itu hendaklah dimandikan tiga kali dengan air sabun atau dengan air bidara, dengan memulainya bagian yang kanan. Dan seandainya tiga kali tidak cukup, misalnya belum bersih maka hendaklah dilebihinya menjadi lima atau tujuh kali. Rasulullah SAW bersabda:
    اغسلنهاوتراًّ :ثلاثاً او خمسًا او سبعا : اواكثر من ذلك ان رايتنّ
    “mandikanlah jenazah-jenazah itu secara (hitungan) ganjil, tiga, lima, tujuh kali. Atau boleh lebih jika kau pandang perlu”.
    7.Jika telah selesai memandikan mayat, hendaklah tubuhnya dikeringkan dengan kain atau handuk yang bersih, agar kain kafannya tidak basah, lalu ditaruh, diatas minyak wangi.
    tetapi kalau mayit meninggal ketika sedang ihram, maka harus dimandikan seperti biasa tanpa dikenai kafur atau lainnya yang berbau harum.

    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  3. Jingga Manica Putria
    XI MIPA 3

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  4. Risda Aulia Kiswari
    X MIPA 2


    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  5. SYAHDA AULIA
    XI MIPA 2

    1.Dalam fikih, disebutkan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah yaitu wajib untuk dilakukan namun apabila telah dikerjakan oleh muslim lainnya maka kewajiban ini gugur.
    2. - Membaca niat
    -Letakkan kepala jenazah lebih tinggi
    -Pakai sarung tangan sebelum memandikan,
    -Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,
    -Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,
    -Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    -Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah,
    Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah,
    -Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,
    -Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,
    -Siram dengan air kapur barus,
    -Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut,
    -Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,
    -Basuh sekujur tubuh,
    -Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.
    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  6. Sri kurnia
    XI MIPA 1
    1. Fardu kifayah (bahasa Arab: فرض كفاية‎) adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah: Menyalatkan jenazah muslim. Belajar ilmu tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)
    2. Tata cara memandikan jenazah:
    •Membaca niat
    Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan.
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala
    •Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.
    •Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.
    •Cara memandikan jenazah selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.
    •Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
    •Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    •Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol seperti air kapur barus.
    3. Tata cara mengkafani Jenazah:
    Tata Cara Mengkafani Jenazah – Laki-laki
    •Bentangkan 3 lembar kain kafan yg sudah dipotong sesuai ukuran sang mayit, kemudian disusun, untuk kain yg paling lebar maka letakan paling bawah. Namun jika kain itu sama lebarnya, maka geser kain yg ditengah ke kanan sedikit & yg paling atas ke kiri sedikit, atau bisa sebaliknya.
    •Berilah kain kafan wangi-wangian
    •Siapkan 3 – 5 utas tali, letakkan tepat di bawan kain yg paling bawah.
    •Persiapkan kafan yg sudah diberikan wangi-wangian untuk nantinya diletakkan di bagian anggota badan tertentu, antara lain sebagaimana berikut:
    Bagian Manfad (lubang terus), antara lain:
    •Kedua mata
    •Hidung
    •Mulut
    •Kedua telinga
    •kemaluan
    bagian anggota sujud, antara lain:
    •dahi
    •kedua telapak tangan
    •kedua lutut
    •jari-jari kedua kaki
    bagian persendian & anggota yg tersembunyi, antara lain:
    •belakangnya kedua lutut
    •ketiak
    •belakangnya kedua telinga
    setelah siap kain kafan, maka angkat dengan hati-hati jenazahnya kemudian baringkan di atas kain sebagaimana sudah disebutkan di atas. Tutup bagian anggota badan tertentu, kemudian selimutkan kain kafan selembar demi selembar dimulai dari kain yang teratas hingga yang paling bawah, lalu ikatlah dengan tali-tali yang sudah disiapkan di bawahnya.

    Tata Cara Mengkafani Jenazah – Perempuan:
    •bentangkan 2 lembar kain kafan yg sudah dipotong sesuai ukuran sang mayit, kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar & kedua lututnya
    •persiapkan baju kurung & kerudung di tempatnya
    •sediakan 3 – 5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan
    •sediakan kapas yg sudah diberikan wangi-wangian, yg nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu
    •setelah siap kain kafan, lalu angkat dan baringkan jenazah di atasa kain kafan.
    •Letakkan kapas yg sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki
    •Selimutkan kain sarung pada badan mayit, antara pusar & kedua lutut, pasangkan baju kurung berikut kain penutup kepala (kerudung). Untuk yg rambutnya panjang itu bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju kurung tadi tepatnya di bagian dada
    •Terakhir selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yg atas sampai paling bawah, kemudian ikat dengan beberapa utas tali yg tadi telah disediakan.

    ReplyDelete



  7. SILVIA AULIA
    XI MIPA 2


    1.Fardu kifayah (bahasa Arab: فرض كفاية‎) adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah:

    Menyalatkan jenazah muslim
    Belajar ilmu tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)
    Melakukan hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Tuhan
    Jihad ibtida'i
    Suatu perbuatan yang semula hukumnya fardu kifayah bisa menjadi fardu 'ain apabila perbuatan dimaksud belum dapat terlaksana dengan hanya mengandalkan sebagian dari kaum muslimin saja.

    2. 1. Ditempat tertutup agar yang melihat hanya orang orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    2. Mayat diletakan ditempat yang tinggi seperti dipan.
    3. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    4. Mayat didudukkan atau disandarkan pada pada sesuatu,lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    5. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat.
    6. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    7. Mewudhukan, setelah membasuh seluruh badannya
    8. Disunnahkan membasuh tiga kali sampai lima kali.
    9. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.

    3. 1. Kain kafan paling tidak satu lapis yang dapat menutup seluruh tubuh mayat.
    2. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat mayat laki laki dan lima lapis bagi mayit perempuan.
    3. Setiap satu lapis diantaranya merupakan kain basahan.
    4. Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya.
    5. Kemudian si mayat letakkan diatasnya.
    6. Kedua tangannya dilipat diatas dada dengan tangan kanan diatas tangan kiri.

    ReplyDelete
  8. Elsa Salsabila Zaneta
    XI MIPA 2

    1. Fardu Kifayah dalam kepengurusan jenazah
    - Memandikan jenazah
    - Mengkafani jenazah
    - Menyolatkan jenazah
    - Mengubur jenazah

    2. Tata cara memandikan jenazah
    - Di tempat tertutup agar yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja
    - Mayat di letakkan di tempat yang tinggi seperti dipan
    - Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka
    - Mayat di dudukan atau di sandarkan pada sesuatu, lantas di sapu perutnya sambil di tekan pelan pelan agar kotorannya keluar, lantas di bersihkan dengan tangan kirinya, di anjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini tidak di perbolehkan memakai wangi-wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    - Setelah itu hendaknya mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat
    - Membersihkan semua kotoran dan najis
    - Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya
    - Disunnahkan membasuh tiga sampai lima kali
    - Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin, kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan

    3. Cara mengkafani jenazah dari persiapan sampai akhir
    - hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisannya
    - Kemudian, si mayat diletakkan di atasnya
    - Kedua tangannya dilipat di atas dada dengan tangan kanan di atas tangan kiri

    ReplyDelete
  9. Isma Nur Fitri
    XI MIPA 2
    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  10. Nurul Anisa
    XI MIPA.3

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.

    2. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.

    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  11. SITI NUR PADILAH
    XI MIPA 1


    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  12. DELIA SAFITRI
    XI MIPA 1


    )Menyolatkan jenazah muslim, belajar ilmi tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)

    2).1.Pada mulanya kita sediakan air sebanyak mungkin, air kapur barus, dan sabun, kain. Kemudian lakukan bacaan niat, ketentuan bacaan niat yaitu:
    1) Jika mayat laki-laki dewasa, lafadz niatnya adalah:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit fardhal kifaayati lillaahita’ala).
    2)Jika mayat perempuan dewasa:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyitati fardhal kifaayati lillaahita’ala)
    3)Jika mayat kanak-kanak laki-laki:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tifli fardhal kifaayati lillahita’ala)
    4)Jika mayat kanak-kanak perempuan:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tiflati fardhal kifaayati lillahita’ala)
    2.Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian siramkan.
    3.Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah.
    4.Setelah itu dudukkan mayit dan tekan-tekan perut, agar kotoran dalam perut keluar. Dan bersihkan dubur mayit dengan niat istinja’ bagi mayit. Bacaan niat: nawaitul istinjaa-i minal mayyit frdhan ‘alayya lillahita’ala. Dan ketika membersihkan “auratnya”, hendaklah tangan orang yang memandikan dilapisi dengan kain, karena menyentuh aurat itu hukumnya haram.
    5.Kemudian ambilkan wudhu bagi simayit, dengan bacaan niat: (nawaitul wudhu-a lihaadzal mayyit lillaahita’ala).
    6.Setelah itu hendaklah dimandikan tiga kali dengan air sabun atau dengan air bidara, dengan memulainya bagian yang kanan. Dan seandainya tiga kali tidak cukup, misalnya belum bersih maka hendaklah dilebihinya menjadi lima atau tujuh kali. Rasulullah SAW bersabda:
    اغسلنهاوتراًّ :ثلاثاً او خمسًا او سبعا : اواكثر من ذلك ان رايتنّ
    “mandikanlah jenazah-jenazah itu secara (hitungan) ganjil, tiga, lima, tujuh kali. Atau boleh lebih jika kau pandang perlu”.
    7.Jika telah selesai memandikan mayat, hendaklah tubuhnya dikeringkan dengan kain atau handuk yang bersih, agar kain kafannya tidak basah, lalu ditaruh, diatas minyak wangi.
    tetapi kalau mayit meninggal ketika sedang ihram, maka harus dimandikan seperti biasa tanpa dikenai kafur atau lainnya yang berbau harum.

    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  13. NUR PADILA
    XI MIPA 1

    )Menyolatkan jenazah muslim, belajar ilmi tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)

    2).1.Pada mulanya kita sediakan air sebanyak mungkin, air kapur barus, dan sabun, kain. Kemudian lakukan bacaan niat, ketentuan bacaan niat yaitu:
    1) Jika mayat laki-laki dewasa, lafadz niatnya adalah:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit fardhal kifaayati lillaahita’ala).
    2)Jika mayat perempuan dewasa:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyitati fardhal kifaayati lillaahita’ala)
    3)Jika mayat kanak-kanak laki-laki:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tifli fardhal kifaayati lillahita’ala)
    4)Jika mayat kanak-kanak perempuan:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tiflati fardhal kifaayati lillahita’ala)
    2.Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian siramkan.
    3.Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah.
    4.Setelah itu dudukkan mayit dan tekan-tekan perut, agar kotoran dalam perut keluar. Dan bersihkan dubur mayit dengan niat istinja’ bagi mayit. Bacaan niat: nawaitul istinjaa-i minal mayyit frdhan ‘alayya lillahita’ala. Dan ketika membersihkan “auratnya”, hendaklah tangan orang yang memandikan dilapisi dengan kain, karena menyentuh aurat itu hukumnya haram.
    5.Kemudian ambilkan wudhu bagi simayit, dengan bacaan niat: (nawaitul wudhu-a lihaadzal mayyit lillaahita’ala).
    6.Setelah itu hendaklah dimandikan tiga kali dengan air sabun atau dengan air bidara, dengan memulainya bagian yang kanan. Dan seandainya tiga kali tidak cukup, misalnya belum bersih maka hendaklah dilebihinya menjadi lima atau tujuh kali. Rasulullah SAW bersabda:
    اغسلنهاوتراًّ :ثلاثاً او خمسًا او سبعا : اواكثر من ذلك ان رايتنّ
    “mandikanlah jenazah-jenazah itu secara (hitungan) ganjil, tiga, lima, tujuh kali. Atau boleh lebih jika kau pandang perlu”.
    7.Jika telah selesai memandikan mayat, hendaklah tubuhnya dikeringkan dengan kain atau handuk yang bersih, agar kain kafannya tidak basah, lalu ditaruh, diatas minyak wangi.
    tetapi kalau mayit meninggal ketika sedang ihram, maka harus dimandikan seperti biasa tanpa dikenai kafur atau lainnya yang berbau harum.

    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete


  14. RESTI WIDIAWATI
    XI MIPA 1

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  15. Astri Siti Saidah
    XI Mipa 1
    1- Memandikan jenazah
    - Mengafani jenazah
    - Menyolatkan jenazah
    - Menguburkan jenazah
    2.a.Di tempat tertutup agar yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    b.Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan.
    c.Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    d.Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi-wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    e.Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat.
    f.Membersihkan semua kotoran dan najis.
    g.Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
    h.Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
    i.Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.
    3.a.Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya.
    bKemudian, si mayat diletakkan di atasnya.
    c.Kedua tangannya dilipat di atas dada dengan tangan kanan di atas tangan kiri

    ReplyDelete
  16. DIKI ILHAM MAULANA
    XI MIPA 2
    (1).Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai yaitu
    - memandikan,
    -mengkafani,
    -mensholatkan dan
    -menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    (2).1. Ditempat tertutup agar yang melihat hanya orang orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    2. Mayat diletakan ditempat yang tinggi seperti dipan.
    3. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    4. Mayat didudukkan atau disandarkan pada pada sesuatu,lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    5. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat.
    6. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    7. Mewudhukan, setelah membasuh seluruh badannya
    8. Disunnahkan membasuh tiga kali sampai lima kali.
    9. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.
    (3). 1. Kain kafan paling tidak satu lapis yang dapat menutup seluruh tubuh mayat.
    2. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat mayat laki laki dan lima lapis bagi mayit perempuan.
    3. Setiap satu lapis diantaranya merupakan kain basahan.
    4. Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya.
    5. Kemudian si mayat letakkan diatasnya.
    6. Kedua tangannya dilipat diatas dada dengan tangan kanan diatas tangan kiri.

    ReplyDelete
  17. INDRIYANI
    XI MIPA 1


    1)Menyolatkan jenazah muslim, belajar ilmi tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam," ungkap Akhmad Najib dalam sambutannya.

    2).1.Pada mulanya kita sediakan air sebanyak mungkin, air kapur barus, dan sabun, kain. Kemudian lakukan bacaan niat, ketentuan bacaan niat yaitu:
    1) Jika mayat laki-laki dewasa, lafadz niatnya adalah:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit fardhal kifaayati lillaahita’ala).
    2)Jika mayat perempuan dewasa:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyitati fardhal kifaayati lillaahita’ala)
    3)Jika mayat kanak-kanak laki-laki:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tifli fardhal kifaayati lillahita’ala)
    4)Jika mayat kanak-kanak perempuan:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tiflati fardhal kifaayati lillahita’ala)
    2.Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian siramkan.
    3.Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah.
    4.Setelah itu dudukkan mayit dan tekan-tekan perut, agar kotoran dalam perut keluar. Dan bersihkan dubur mayit dengan niat istinja’ bagi mayit. Bacaan niat: nawaitul istinjaa-i minal mayyit frdhan ‘alayya lillahita’ala. Dan ketika membersihkan “auratnya”, hendaklah tangan orang yang memandikan dilapisi dengan kain, karena menyentuh aurat itu hukumnya haram.
    5.Kemudian ambilkan wudhu bagi simayit, dengan bacaan niat: (nawaitul wudhu-a lihaadzal mayyit lillaahita’ala).
    6.Setelah itu hendaklah dimandikan tiga kali dengan air sabun atau dengan air bidara, dengan memulainya bagian yang kanan. Dan seandainya tiga kali tidak cukup, misalnya belum bersih maka hendaklah dilebihinya menjadi lima atau tujuh kali. Rasulullah SAW bersabda:
    اغسلنهاوتراًّ :ثلاثاً او خمسًا او سبعا : اواكثر من ذلك ان رايتنّ
    “mandikanlah jenazah-jenazah itu secara (hitungan) ganjil, tiga, lima, tujuh kali. Atau boleh lebih jika kau pandang perlu”.
    7.Jika telah selesai memandikan mayat, hendaklah tubuhnya dikeringkan dengan kain atau handuk yang bersih, agar kain kafannya tidak basah, lalu ditaruh, diatas minyak wangi.
    tetapi kalau mayit meninggal ketika sedang ihram, maka harus dimandikan seperti biasa tanpa dikenai kafur atau lainnya yang berbau harum.

    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  18. Najwa Nur'Azizah - XI MIPA 2

    1. Berkaitan dengan masalah pengurusan jenazah, ada 4 kewajiban terhadap jenazah yang mesti dilakukan oleh orang yang hidup, karena empat hal ini dihukumi fardhu kifayah, artinya harus ada sebagian kaum muslimin yang melakukan hal ini terhadap mayit. Jika tidak, semuanya terkena dosa. Empat hal tersebut yaitu :
    1- Memandikan
    2- Mengafani
    3- Menyolatkan
    4- Menguburkan
    2. Tata Cara Memandikan Jenazah :
    a. Di tempat tertutup agar orang yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan mengurusnya saja.
    b. Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan.
    c. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    d. Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan memakai sarung tangan.
    e. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi mayat.
    f. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    g. Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
    h. Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
    i. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin, kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.
    3. Cara Mengkafani Jenazah :
    a. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    b. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    c. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    d. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    e. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    f. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    g. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    h. Letakkan mayit di tengah kain.
    i. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    j. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    k. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    l. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  19. Sidik nurcahyadi
    Ximipa2

    Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah

    ReplyDelete
  20. Cindy Nursypa
    XI MIPA 2
    1. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2. • Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    • Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    • Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    • Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    • Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    • Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    • Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    • Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    • Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    • Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    • Siram dengan air kapur barus.
    • Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    • Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    • Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    • Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    • Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    • Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    • Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3. - Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    - Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    - Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    - Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    - Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    - Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    - Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    - Letakkan mayit di tengah kain.
    - Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    - Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    - Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    - Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  21. Nama : Tina Khoirunnisa
    Kelas : XI MIPA 2


    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.

    2.1). Membaca niat
    Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan.
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala

    2).Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.

    3). Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.

    4). Cara memandikan jenazah selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.

    5).Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.

    6). Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.

    7). Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol seperti air kapur barus.




    3.Cara mengkafani jenazah
    1). Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2). Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3). Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4). Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6). Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8). Letakkan mayit di tengah kain.

    9). Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10). Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11). Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12). Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  22. KARTIKA NUR'AENI
    XI MIPA 3

    SOAL!
    1. Hukumnya adalah fardu kifayah,berarti kita sebagai umat islam harus memiliki pengetahuan tentang tata cara memperlakukan jenazah dari awal memandikan sampai menguburkan sesuai syariat islam.

    2. Cara memandikan jenazah :
    a. di tempat tertutup
    b. mayat diletakkan ditempat yang tinggi,seperti dipan
    c. dipakaikan kain basahan,seperti sarung agar auratnya tdk terbuka
    d. mayat didudukan atau disandarkan pada sesuatu,disapu perutnya sambil ditekan agar kotorannya keluar,dibersihkan dengan tangan kirinya,dianjurkan menggunakan sarung tangan,dan boleh memakai wangi wangian
    e. mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi mayat
    f. membersihkan semua kotoran dan najis
    g. mewudhukan,dan membasuh seluruh badannya
    h. disunahkan membasuh 3-5 kali
    i. air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin,kecuali udara sangat dingin.

    3. Cara mengkafani jenazah :
    a. hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya
    b. kemudian si mayat diletakkan diatasnya
    c. kedua tangannya dilipat diatas dada dengan tangan kanan diatas tangan kiri
    d. tutuplah lubang lubangnya (hidung,telinga,mulut,dubur,dan kubul jika masih keluar kotoran)
    e. Tutup kain kafan sehelai demi sehelai dengan kanan paling atas lalu sebelah kiri
    f. ikat dengan tali 3 atau 5 iktan.

    ReplyDelete
  23. Muhammad Charlie Syahputra
    XI IPA 1
    1)Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2) Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    3)
    1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  24. Irma Monika
    XI MIPA 3

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam

    2.Cara memandikan
    1.Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.
    2.Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan.
    3.Air bersih
    4.Sediakan air sabun.
    5.Sediakan air kapur barus.
    6.Istinjakkan mayat terlebih dahulu.
    7.Kemudian bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki dan rambutnya.
    8.Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan perutnya secara perlahan-lahan.
    9.Siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.
    10.Kemudian siram dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :
    Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :
    نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذَاالْمَيِّتِ للهِ تَعَالَى
    Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :
    نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذِهِ الْمَيِّتَةِ للهِ تَعَالَى
    11.Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki 3 kali dengan air bersih.
    12.Siram sebelah kanan 3 kali.
    13.Siram sebelah kiri 3 kali.
    14.Kemudian memiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung kanan sebelah belakang.
    15.Memiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah kirinya.
    16’Siram kembali dari kepala hingga ujung kaki.
    17.Setelah itu siram dengan air kapur barus.
    18.Setelah itu jenazahnya diwudukkan .

    Lafaz niat mewudukkan jenazah lelaki :
    نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهَذَاالْمَيِّتِ للهِ تَعَالَى
    “aku berniat mewudukkan jenazah (lelaki) ini kerana Allah s.w.t”
    نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهَذِهِ الْمَيِّتَةِ للهِ تَعَالَى
    “aku berniat mewudukkan jenazah (perempuan) ini kerana Allah s.w.t”
    Cara mewudukkan jenazah ini yaitu dengan mencucurkan air ke atas jenazah itu mulai dari muka dan terakhir pada kakinya, sebagaimana melaksanakan wuduk biasanya. Jenazah lelaki hendaklah dimandikan oleh lelaki dan mayat wanita hendaklah dimandikan oleh perempuan.
    Setelah selesai dimandikan dan diwudukkan dengan baik, dilap menggunakan lap pada seluruh badan mayat.

    3.Cara mengakafani jenazah Laki²:
    a.Bentangkanlah kain kafan sehelai demi sehelai,yg paling bawah lebih lebar dan luas.Sebaiknya masing²helai diberi kapur barus.
    b.Angkatlah jenazah dlm keadaan tertutup dg kain dan letakan diatas kain kafan memanjang lalu taburi wangi²an.
    c.Tutuplah lubang²yg mungkin masih mengeluarkan kotoran dg kapas.
    d.Selimutkan kain kafan sebelah kanan yg paling atas,kemudian ujung lembar sebelah kiri.Selanjutnya,lakukan lembar demi lembar dg cara yg lembut.
    e.Ikatlah dgn tali yg sudah disiapkan dibawah kain kafan 3 atau 5 ikatan.
    Cara mengkafani jenazah perempuan:
    a.Susynlah kain kafan yg sudah dipotong²utk masing²bagian dg tertib.Angkatlah jenazah dlm keadaan tertutup dg kain dan letakan diatas kain kafan sejajar,serta taburi wangi²an.
    b.Tutuplah lubang²yg mungkin masih mengeluarkan kotoran dg kapas.
    c.Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
    d.Pakaikan sarung dan baju kurungnya.
    e.Pakaikan kerudung.
    f.Membungkusnya dg lembar kain terakhir dg cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulung kedlm.Setelah itu,ikat dgn sobekan pinggir kain kafan yg tlh disiapkan dibawah kain kafan,3 atau 5 ikatan.

    ReplyDelete
  25. Novianti Nurhasanah
    XI MIPA 2

    1. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.
    2. - Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  26. Novianti Nurhasanah
    XI MIPA 2

    1. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.
    2. - Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  27. Sakina Triana
    XI MIPA 3

    1. Yang termasuk fardhu kifayah dalam pengurusan jenazah adalah menyalatkan jenazah.

    2. Tata Cara Memandikan Jenazah
    a. Di tempat tertutup agar yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    b. Mayat di tempat yang tinggi seperti dipan.
    c. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    d. Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, disarankan untuk memakai sarung tangan. Ini boleh memakai wangi-wangian agar tidak tidak bau kotoran si mayat.
    e. Setelah itu mulutlah mengganti sarung tangan untuk membersihkan gigi si mayat.
    f. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    g. Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
    h. Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali. saya. Udara untuk memandikan sebaiknya tidak dingin. Kecuali udara sangat dingin atau kotoran yang sulit dihilangkan

    3. Tata cara mengkafani jenazah
    1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan

    ReplyDelete
  28. Detria muhamad rizki
    XI MIPA 2

    1)Menyolatkan jenazah muslim, belajar ilmi tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)

    2).1.Pada mulanya kita sediakan air sebanyak mungkin, air kapur barus, dan sabun, kain. Kemudian lakukan bacaan niat, ketentuan bacaan niat yaitu:
    1) Jika mayat laki-laki dewasa, lafadz niatnya adalah:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit fardhal kifaayati lillaahita’ala).
    2)Jika mayat perempuan dewasa:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyitati fardhal kifaayati lillaahita’ala)
    3)Jika mayat kanak-kanak laki-laki:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tifli fardhal kifaayati lillahita’ala)
    4)Jika mayat kanak-kanak perempuan:
    (Nawaitul ghusla lihaadzal mayyit tiflati fardhal kifaayati lillahita’ala)
    2.Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian siramkan.
    3.Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah.
    4.Setelah itu dudukkan mayit dan tekan-tekan perut, agar kotoran dalam perut keluar. Dan bersihkan dubur mayit dengan niat istinja’ bagi mayit. Bacaan niat: nawaitul istinjaa-i minal mayyit frdhan ‘alayya lillahita’ala. Dan ketika membersihkan “auratnya”, hendaklah tangan orang yang memandikan dilapisi dengan kain, karena menyentuh aurat itu hukumnya haram.
    5.Kemudian ambilkan wudhu bagi simayit, dengan bacaan niat: (nawaitul wudhu-a lihaadzal mayyit lillaahita’ala).
    6.Setelah itu hendaklah dimandikan tiga kali dengan air sabun atau dengan air bidara, dengan memulainya bagian yang kanan. Dan seandainya tiga kali tidak cukup, misalnya belum bersih maka hendaklah dilebihinya menjadi lima atau tujuh kali. Rasulullah SAW bersabda:
    اغسلنهاوتراًّ :ثلاثاً او خمسًا او سبعا : اواكثر من ذلك ان رايتنّ
    “mandikanlah jenazah-jenazah itu secara (hitungan) ganjil, tiga, lima, tujuh kali. Atau boleh lebih jika kau pandang perlu”.
    7.Jika telah selesai memandikan mayat, hendaklah tubuhnya dikeringkan dengan kain atau handuk yang bersih, agar kain kafannya tidak basah, lalu ditaruh, diatas minyak wangi.
    tetapi kalau mayit meninggal ketika sedang ihram, maka harus dimandikan seperti biasa tanpa dikenai kafur atau lainnya yang berbau harum.

    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  29. Nama lintang Marthia sabila
    , XI MIPA 2

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  30. Deni Kurniawan
    XI MIPA 3

    1.Berkaitan dengan masalah pengurusan jenazah, ada 4 kewajiban terhadap jenazah yang mesti dilakukan oleh orang yang hidup. Empat hal ini dihukumi fardhu kifayah, artinya harus ada sebagian kaum muslimin yang melakukan hal ini terhadap mayit. Jika tidak, semuanya terkena dosa.
    Empat hal yang mesti dilakukan terhadap mayit oleh yang hidup adalah:
    - Memandikan
    - Mengafani
    - Menyolatkan
    - Menguburkan
    2. - Mayat diletakkan di tempat yang sepi
    - Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti papan Kayu
    - Pakai sarung tangan sebelum memandikan,
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,
    - Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,
    - Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua,
    - Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah
    - Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah,
    - Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,
    - Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,
    - Siram dengan air kapur barus,
    - Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut
    - Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,
    - Basuh sekujur tubuh,
    - Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.

    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga
    8. Letakkan mayit di tengah kain
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri
    12. Ikat dengan tali yang ada

    ReplyDelete


  31. SRI RAHMAWATI
    XI MIPA 2
    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.
    2.Tatacara memandikan jenazah
    a. Ditempat tertutup agar yang melihat hanya orang orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    b. Mayat diletakan ditempat yang tinggi seperti dipan.
    c. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    d. Mayat didudukkan atau disandarkan pada pada sesuatu,lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    e. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat.
    f. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    g.. Mewudhukan, setelah membasuh seluruh badannya
    h. Disunnahkan membasuh tiga kali sampai lima kali.
    i. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan
    3.Tatacara mengkafani Jenazah
    -. Kain kafan paling tidak satu lapis yang dapat menutup seluruh tubuh mayat.
    -. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat mayat laki laki dan lima lapis bagi mayit perempuan.
    -. Setiap satu lapis diantaranya merupakan kain basahan.
    -. Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya.
    -. Kemudian si mayat letakkan diatasnya.
    -. Kedua tangannya dilipat diatas dada dengan tangan kanan diatas tangan kiri.

    ReplyDelete
  32. Nama : Cinta Alawiah
    Kelas XI MIPA 1

    1.Fardu kifayah (bahasa Arab: فرض كفاية‎) adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah:

    Menyalatkan jenazah muslim
    Belajar ilmu tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)
    Melakukan hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Tuhan
    Jihad ibtida'i
    Suatu perbuatan yang semula hukumnya fardu kifayah bisa menjadi fardu 'ain apabila perbuatan dimaksud belum dapat terlaksana dengan hanya mengandalkan sebagian dari kaum muslimin saja.

    2. 1. Ditempat tertutup agar yang melihat hanya orang orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    2. Mayat diletakan ditempat yang tinggi seperti dipan.
    3. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    4. Mayat didudukkan atau disandarkan pada pada sesuatu,lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    5. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat.
    6. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    7. Mewudhukan, setelah membasuh seluruh badannya
    8. Disunnahkan membasuh tiga kali sampai lima kali.
    9. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.

    3. 1. Kain kafan paling tidak satu lapis yang dapat menutup seluruh tubuh mayat.
    2. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat mayat laki laki dan lima lapis bagi mayit perempuan.
    3. Setiap satu lapis diantaranya merupakan kain basahan.
    4. Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya.
    5. Kemudian si mayat letakkan diatasnya.
    6. Kedua tangannya dilipat diatas dada dengan tangan kanan diatas tangan kiri.

    ReplyDelete
  33. Nama : DITA RADIKA PUTRI
    XI MIPA 3

    1.Fardu kifayah (bahasa Arab: فرض كفاية‎) adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah:

    Menyalatkan jenazah muslim
    Belajar ilmu tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)
    Melakukan hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Tuhan
    Jihad ibtida'i
    Suatu perbuatan yang semula hukumnya fardu kifayah bisa menjadi fardu 'ain apabila perbuatan dimaksud belum dapat terlaksana dengan hanya mengandalkan sebagian dari kaum muslimin saja.

    2. 1. Ditempat tertutup agar yang melihat hanya orang orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    2. Mayat diletakan ditempat yang tinggi seperti dipan.
    3. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    4. Mayat didudukkan atau disandarkan pada pada sesuatu,lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    5. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat.
    6. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    7. Mewudhukan, setelah membasuh seluruh badannya
    8. Disunnahkan membasuh tiga kali sampai lima kali.
    9. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.

    3. 1. Kain kafan paling tidak satu lapis yang dapat menutup seluruh tubuh mayat.
    2. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat mayat laki laki dan lima lapis bagi mayit perempuan.
    3. Setiap satu lapis diantaranya merupakan kain basahan.
    4. Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya.
    5. Kemudian si mayat letakkan diatasnya.
    6. Kedua tangannya dilipat diatas dada dengan tangan kanan diatas tangan kiri.

    ReplyDelete
  34. Nama: ROUDRY FAUJI MULYADI
    Kelas:XI MIPA 2

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  35. Deby Retno wulandari
    XI MIPA 1

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2.
    1.Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan

    2. Memakai sarung tangan sebelum memandikan

    3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat

    4. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya

    5. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua

    6. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh

    7. Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel

    8. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.

    9. Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus

    10. Siram dengan kabur barus

    11. Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih

    12. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara

    13. Basuh sekujur tubuh jenazah

    14. Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering

    3.-Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah. Kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.

    -Sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.

    -Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu.

    -Setelah kain kafan siap, lalu angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.

    -Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki.

    -Selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.

    -Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah disediakan.

    ReplyDelete
  36. Mohammad Raffy
    XI IPA 3

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.-Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan
    -Memakai sarung tangan sebelum memandikan
    -Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat
    -Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya
    - Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    -Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh
    -Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel
    -Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus
    -Siram dengan kabur barus
    -Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih
    -Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara
    -Basuh sekujur tubuh jenazah
    -Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering
    3-Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    -Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    -Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    -Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    -Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    -Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    -Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    -Letakkan mayit di tengah kain.
    -Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    - Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    - Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    -Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan

    ReplyDelete
  37. Gina kustiawanti
    XI MIPA 3

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam, yaitu memandikan jenazah
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.
    1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  38. Ega rizki permana
    Xi mipa 2

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2.
    1.Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan

    2. Memakai sarung tangan sebelum memandikan

    3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat

    4. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya

    5. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua

    6. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh

    7. Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel

    8. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.

    9. Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus

    10. Siram dengan kabur barus

    11. Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih

    12. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara

    13. Basuh sekujur tubuh jenazah

    14. Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering

    3.-Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah. Kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.

    -Sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.

    -Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu.

    -Setelah kain kafan siap, lalu angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.

    -Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki.

    -Selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.

    -Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah disediakan

    ReplyDelete
  39. iska kartika
    XI mipa 3
    1.fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam islam yang wajib dilakukan tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajibannya ini gugur.
    2.-meletakan jenazah dengan kepala agak tinggi ditempat yang disediakan
    -memakai sarung tangan sebelum memandikan
    -ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat
    -bersihkan gigi lubang hidung lubang telinga celah ketiak celah jari dan tangan serta rambutnya
    -angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar
    -siram semua tubuh jenazah diikuti niat
    - bersihahkan qabul dan dubur jenazah dari kotoran
    -siram jenazah dari mulai kanan kemudian balik ke bagian kiri
    -basuh jenazah bagian tubuh digosok perlahan dan lembut
    -siram dengan kabur barus
    -jenazah diwudukan seperti orang yang berwudhu sebelum solat
    -menyela jenggot dan
    mencuci rambut dengan daun bidara atau sampo
    -basuh sekujur tubuh jenazah
    -keringkan tubuh jenazah dengan handuk kering.
    3.-bentangkan dua lembar kainkafan yang sudah dipotong sesuia ukuran jenazah kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya
    -sediakan 3-5u utas tali letakan di bawah kain kafan
    -sediak kapas yang sudah diberi wangi wangian
    -setelah kain kafan siap yang sudah diberika wangian nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu .
    -setelah kain siap lalu angkat dan baringkan jenazah diatas kain kafan
    -letakkan kapas tadi ketempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki laki.
    -selimutkan kain sarung pada badan jenazah antara pusar dan kedua lutut.pasangkan baju gamis berikut kain kerudung untuk rambutnya panjang bisa dikepang 2/3 ,dan diletakkan diatas baju gamis dibagian dada.
    selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari lapisan atas sampai paling bawah,setelah itu ikat dengan beberapa tali yang telah disediakan

    ReplyDelete
  40. Siska Apriliani
    XI Mipa 2
    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  41. Aznia Rohimatul D
    XI MIPA 1

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  42. Sabila Nurfazrin
    XI MIPA 2

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.

    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.

    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  43. DESTIAN SILVI RAHAYU
    XI MIPA 1

    1. Fardu kifayah (bahasa Arab: فرض كفاية‎) adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah: Menyalatkan jenazah muslim. Belajar ilmu tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)
    2. Tata cara memandikan jenazah:
    •Membaca niat
    Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan.
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala
    •Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.
    •Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.
    •Cara memandikan jenazah selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.
    •Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
    •Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    •Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol seperti air kapur barus.
    3. Tata cara mengkafani Jenazah:
    Tata Cara Mengkafani Jenazah – Laki-laki
    •Bentangkan 3 lembar kain kafan yg sudah dipotong sesuai ukuran sang mayit, kemudian disusun, untuk kain yg paling lebar maka letakan paling bawah. Namun jika kain itu sama lebarnya, maka geser kain yg ditengah ke kanan sedikit & yg paling atas ke kiri sedikit, atau bisa sebaliknya.
    •Berilah kain kafan wangi-wangian
    •Siapkan 3 – 5 utas tali, letakkan tepat di bawan kain yg paling bawah.
    •Persiapkan kafan yg sudah diberikan wangi-wangian untuk nantinya diletakkan di bagian anggota badan tertentu, antara lain sebagaimana berikut:
    Bagian Manfad (lubang terus), antara lain:
    •Kedua mata
    •Hidung
    •Mulut
    •Kedua telinga
    •kemaluan
    bagian anggota sujud, antara lain:
    •dahi
    •kedua telapak tangan
    •kedua lutut
    •jari-jari kedua kaki
    bagian persendian & anggota yg tersembunyi, antara lain:
    •belakangnya kedua lutut
    •ketiak
    •belakangnya kedua telinga
    setelah siap kain kafan, maka angkat dengan hati-hati jenazahnya kemudian baringkan di atas kain sebagaimana sudah disebutkan di atas. Tutup bagian anggota badan tertentu, kemudian selimutkan kain kafan selembar demi selembar dimulai dari kain yang teratas hingga yang paling bawah, lalu ikatlah dengan tali-tali yang sudah disiapkan di bawahnya.

    Tata Cara Mengkafani Jenazah – Perempuan:
    •bentangkan 2 lembar kain kafan yg sudah dipotong sesuai ukuran sang mayit, kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar & kedua lututnya
    •persiapkan baju kurung & kerudung di tempatnya
    •sediakan 3 – 5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan
    •sediakan kapas yg sudah diberikan wangi-wangian, yg nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu
    •setelah siap kain kafan, lalu angkat dan baringkan jenazah di atasa kain kafan.
    •Letakkan kapas yg sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki
    •Selimutkan kain sarung pada badan mayit, antara pusar & kedua lutut, pasangkan baju kurung berikut kain penutup kepala (kerudung). Untuk yg rambutnya panjang itu bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju kurung tadi tepatnya di bagian dada
    •Terakhir selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yg atas sampai paling bawah, kemudian ikat dengan beberapa utas tali yg tadi telah disediakan.

    ReplyDelete
  44. Moch Dafika Iqbal
    XI MIPA 1

    1. Ada 4 fardhu kifayah dalam kepengurusan jenazah yang harus kita lakukan, yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan dan memakamkannya.

    2. 1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan
    2. Memakai sarung tangan sebelum memandikan
    3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat
    4. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya
    5. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    6. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh
    7. Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel
    8. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    9. Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus
    10. Siram dengan kabur barus
    11. Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih
    12. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara
    13. Basuh sekujur tubuh jenazah
    14. Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering

    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  45. 1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  46. Maliqa Nurhakim
    XI MIPA 2

    1. Ada 4 fardhu kifayah dalam kepengurusan jenazah yang harus kita lakukan, yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan dan memakamkannya.

    2. A. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan
    B. Memakai sarung tangan sebelum memandikan
    C. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat
    D. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya
    E. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    F. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh
    G. Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel
    H. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    I. Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus
    J. Siram dengan kabur barus
    K. Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih. L. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara
    M. Basuh sekujur tubuh jenazah
    N. Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering

    3. A. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    B. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    C. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    D. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    E. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    . F. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    G. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    H. Letakkan mayit di tengah kain.
    I. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    J. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri. K. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    L. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  47. Sulistiawati
    XI MIPA 1

    1.Dalam fikih, disebutkan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah yaitu wajib untuk dilakukan namun apabila telah dikerjakan oleh muslim lainnya maka kewajiban ini gugur.
    2. - Membaca niat
    -Letakkan kepala jenazah lebih tinggi
    -Pakai sarung tangan sebelum memandikan,
    -Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,
    -Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,
    -Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    -Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah,
    Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah,
    -Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,
    -Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,
    -Siram dengan air kapur barus,
    -Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut,
    -Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,
    -Basuh sekujur tubuh,
    -Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.
    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  48. nazvaira al marwah nenden
    XI A 3
    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  49. NAMA : HASNA MUFTI HANIFAH
    KELAS : XI MIPA 1

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.

    2.1). Membaca niat
    Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan.
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala

    2).Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.

    3). Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.

    4). Cara memandikan jenazah selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.

    5).Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.

    6). Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.

    7). Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol seperti air kapur barus.




    3.Cara mengkafani jenazah
    1). Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2). Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3). Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4). Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6). Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8). Letakkan mayit di tengah kain.

    9). Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10). Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11). Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12). Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  50. Deshanti Maryam
    XI MIPA 3


    1. Dalam kepengurusan jenazah yang hukumnya fardu kifayah adalah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah.

    2.a). Membaca niat
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala
    b)Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.
    c). Masukkan jari tangan yang dibalut kain basah keh6 mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.
    d). Selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.
    e).Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
    f). Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain agar tidak membasahi kain kafannya.
    g). Kemudian, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol.

    3.a). Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya.
    b). Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    c). Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    d). Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    e). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    f). Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    g). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    h). Letakkan mayit di tengah kain.
    i). Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    j). Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    k). Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    l). Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  51. AZHAR FAUZIAH
    XI MIPA 3
    1.a. Memandikan jenazah
    b. Mengkafani jenazah
    c. Menyolatkan jenazah
    d. Mengubur jenazah

    2.1. Membaca niat
    2. Letakkan kepala jenazah lebih tinggi,
    3. Pakai sarung tangan sebelum memandikan,
    4. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,
    5. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,
    6. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua,
    7. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah,
    8. Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah,
    9. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,
    10. Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,
    11. Siram dengan air kapur barus,
    12. Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut,
    13. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,
    14. Basuh sekujur tubuh,
    15. Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.

    3.Tata cara mengafani jenazah perempuan.
    1. Bentangkan dua lembar kain kafan yang telah dipotong sesuai ukuran sang mayit, lalu letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.
    2. Persiapkan baju kurung dan kerudung.
    3. Sediakan 3-5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.
    4. Sediakan kapas yang telah diberikan wewangian, yang nanti diletakkan pada anggota badan tertentu.
    5. Angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan secara hati-hati.
    6. Letakkan kain kapas yang sudah diberi wewangian ke tempat anggota tubuh manfad atau lubang terus seperti pada jenazah laki-laki.
    7. Selimutkan kain sarung pada tubuh jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju kurung sekaligus kerudung atau penutup kepala. Bagi yang berambut panjang bisa dikepang menjadi 2/3 dan diletakkan di atas baju kurung tadi, tepatnya di bagian dada.
    8. Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang atas sampai paling bawah, lalu ikat dengan beberapa utas tali yang telah disediakan.

    ReplyDelete
  52. Rinjani Fitrah Nurjanah
    XI mipa 2
    1. Fardu kifayah (bahasa Arab: فرض كفاية‎) adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah: Menyalatkan jenazah muslim. Belajar ilmu tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)
    2. Tata cara memandikan jenazah:
    •Membaca niat
    Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan.
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala
    •Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.
    •Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.
    •Cara memandikan jenazah selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.
    •Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
    •Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    •Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol seperti air kapur barus.
    3. Tata cara mengkafani Jenazah:
    Tata Cara Mengkafani Jenazah – Laki-laki
    •Bentangkan 3 lembar kain kafan yg sudah dipotong sesuai ukuran sang mayit, kemudian disusun, untuk kain yg paling lebar maka letakan paling bawah. Namun jika kain itu sama lebarnya, maka geser kain yg ditengah ke kanan sedikit & yg paling atas ke kiri sedikit, atau bisa sebaliknya.
    •Berilah kain kafan wangi-wangian
    •Siapkan 3 – 5 utas tali, letakkan tepat di bawan kain yg paling bawah.
    •Persiapkan kafan yg sudah diberikan wangi-wangian untuk nantinya diletakkan di bagian anggota badan tertentu, antara lain sebagaimana berikut:
    Bagian Manfad (lubang terus), antara lain:
    •Kedua mata
    •Hidung
    •Mulut
    •Kedua telinga
    •kemaluan
    bagian anggota sujud, antara lain:
    •dahi
    •kedua telapak tangan
    •kedua lutut
    •jari-jari kedua kaki
    bagian persendian & anggota yg tersembunyi, antara lain:
    •belakangnya kedua lutut
    •ketiak
    •belakangnya kedua telinga
    setelah siap kain kafan, maka angkat dengan hati-hati jenazahnya kemudian baringkan di atas kain sebagaimana sudah disebutkan di atas. Tutup bagian anggota badan tertentu, kemudian selimutkan kain kafan selembar demi selembar dimulai dari kain yang teratas hingga yang paling bawah, lalu ikatlah dengan tali-tali yang sudah disiapkan di bawahnya.

    Tata Cara Mengkafani Jenazah – Perempuan:
    •bentangkan 2 lembar kain kafan yg sudah dipotong sesuai ukuran sang mayit, kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar & kedua lututnya
    •persiapkan baju kurung & kerudung di tempatnya
    •sediakan 3 – 5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan
    •sediakan kapas yg sudah diberikan wangi-wangian, yg nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu
    •setelah siap kain kafan, lalu angkat dan baringkan jenazah di atasa kain kafan.
    •Letakkan kapas yg sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki
    •Selimutkan kain sarung pada badan mayit, antara pusar & kedua lutut, pasangkan baju kurung berikut kain penutup kepala (kerudung). Untuk yg rambutnya panjang itu bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju kurung tadi tepatnya di bagian dada
    •Terakhir selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yg atas sampai paling bawah, kemudian ikat dengan beberapa utas tali yg tadi telah disediakan.

    ReplyDelete
  53. Fikri Muhamad ikhwan
    XI mipa 3
    1. - memandikan
    - mengkapani
    - mensolatakan
    - memakamkannya/menguburkannya
    2. - niat
    - membersihkan seluruh kotoran dalam tubuh
    Mayit
    - mewudukan mayit tersebut
    3. - mempersiapkan kain kapan, mengukur tinggi
    Mayit dan sesuaikan dengan tinggi kain
    Kapan dan lebihkan bagian atas dan bawah
    30 cm di siapkan tiga lapisan
    - bentangkan kain kapan yang sudah di
    Di siapkan lapisan pertama diberi minyak
    Lapisan ke dua di beri minyak wangi
    Begitu pula dengan lapisan ke tiga
    - letakan mayit tersebut di atas lapisan kain
    Kapan tadi tutup mayit dengan lapisan kain
    Kapan tadi

    ReplyDelete
  54. Rheva Noer Aisyah
    XI MIPA 1

    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1). Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2). Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3). Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4). Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6). Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8). Letakkan mayit di tengah kain.

    9). Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10). Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11). Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12). Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  55. YUKE KEISHA PUTRI ALAISYAH
    XI MIPA 1

    1. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.

    2. 1). Membaca niat
    Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan.
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala

    2).Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.

    3). Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.

    4). Cara memandikan jenazah selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.

    5).Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.

    6). Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.

    7). Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol seperti air kapur barus.


    3. Cara mengkafani jenazah:
    1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  56. INEU TANIA SEPTIANI
    XI MIPA 1

    1. Jelaskan apa saja yang termasuk Fardhu Kifayah dalam kepengurusan Jenazah?
    => Fardu kifayah (bahasa Arab: فرض كفاية‎) adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalamIslam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah: Menyalatkan jenazah muslim

    2. Bagaimana tatacara yang benar dalam Memandikan Jenazah?
    => a.) Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan

    b.) Memakai sarung tangan sebelum memandikan

    c.) Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat

    d.) Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya

    e.) Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua

    f.) Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh

    g.) Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel

    h.) Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.

    i.) Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus

    j.) Siram dengan kabur barus

    k.) Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih

    l.) Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara

    m.) Basuh sekujur tubuh jenazah

    n.) Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering

    3. Jelaskan Bagaimana cara mengkafani Jenazah dari persiapan sampai dengan akhir?
    => a.) Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    b.) Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    c.) Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    d.) Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    e.) Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    f.) Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    g.) Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    h.) Letakkan mayit di tengah kain.

    i.) Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    j.) Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    k.) Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    l.) Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  57. YADI APRIADI
    XI IPA 1

    1. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.

    2. 1). Membaca niat
    Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan.
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala

    2).Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.

    3). Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.

    4). Cara memandikan jenazah selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.

    5).Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.

    6). Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.

    7). Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol seperti air kapur barus.


    3. Cara mengkafani jenazah:
    1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  58. Sintani Gina Lestari
    XI MIPA 2

    1. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam.
    2. ••Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    ••Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    ••Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    ••Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    ••Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    ••Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    ••Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    ••Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    ••Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    ••Siram dengan air kapur barus.
    ••Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    ••Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    ••Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    ••Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    ••Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3. 1). Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2). Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3). Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4). Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    6). Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8). Letakkan mayit di tengah kain.
    9). Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10). Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11). Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12). Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  59. YUDHIT HERYANTI
    XI MIPA 2

    1.Dalam fikih, disebutkan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah yaitu wajib untuk dilakukan namun apabila telah dikerjakan oleh muslim lainnya maka kewajiban ini gugur.
    2. - Membaca niat
    -Letakkan kepala jenazah lebih tinggi
    -Pakai sarung tangan sebelum memandikan,
    -Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,
    -Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,
    -Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    -Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah,
    Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah,
    -Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,
    -Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,
    -Siram dengan air kapur barus,
    -Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut,
    -Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,
    -Basuh sekujur tubuh,
    -Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.
    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  60. SALWA HERDI RAINA
    XI MIPA 2
    1. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2. 1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan
    2. Memakai sarung tangan sebelum memandikan
    3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat
    4. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya
    5. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    6. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh
    7. Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel
    8. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    9. Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus
    10. Siram dengan kabur barus
    11. Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih
    12. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara
    13. Basuh sekujur tubuh jenazah
    14. Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering.**
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  61. Alip Lizal
    XI Mipa 1

    1. - mengurusi
    - memandikan
    - mengkafani
    - menyalatkan
    - menguburkan
    2. a) Di tempat tertutup agar yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja.
    b) Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan.
    c) Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    d) Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi-wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat.
    e) Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat.
    f) Membersihkan semua kotoran dan najis.
    g) Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
    h) Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
    i) Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan
    3. • Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    • Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    • Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    • Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    • Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    • Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    • Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    • Letakkan mayit di tengah kain.
    • Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    • Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    • Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    • Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan

    ReplyDelete
  62. Ricky Fahrudin XI MIPA 3

    1.) Yang hukumnya fardu kifayah dalam kepengurusan jenazah yaitu adalah mulai dari memandikan jenazah, mengkafani jenaazah,men-sholatkan dan menguburkan jenazah.

    2.)
    a. Membaca niat
    Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala
    Niat Memandikan Jenazah Perempuan
    Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala
    b)Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.
    c). Masukkan jari tangan yang dibalut kain basah keh6 mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.
    d). Selanjutnya dengan menyiramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.
    e).Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
    f). Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain agar tidak membasahi kain kafannya.
    g). Kemudian, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol.

    3.a). Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya.
    b). Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    c). Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    d). Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    e). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    f). Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    g). Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    h). Letakkan mayit di tengah kain.
    i). Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    j). Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    k). Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    l). Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  63. Meliana Annisa XIA1
    1. Berkaitan dengan masalah pengurusan jenazah, ada 4 kewajiban terhadap jenazah yang mesti dilakukan oleh orang yang hidup, karena empat hal ini dihukumi fardhu kifayah, artinya harus ada sebagian kaum muslimin yang melakukan hal ini terhadap mayit. Jika tidak, semuanya terkena dosa. Empat hal tersebut yaitu :
    1- Memandikan
    2- Mengafani
    3- Menyolatkan
    4- Menguburkan
    2. Tata Cara Memandikan Jenazah :
    a. Di tempat tertutup agar orang yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan mengurusnya saja.
    b. Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan.
    c. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    d. Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan memakai sarung tangan.
    e. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi mayat.
    f. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    g. Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
    h. Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
    i. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin, kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.
    3. Cara Mengkafani Jenazah :
    a. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    b. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    c. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    d. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    e. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    f. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    g. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    h. Letakkan mayit di tengah kain.
    i. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    j. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    k. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    l. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete

  64. Anisa Dwi Retnawati
    XI Mipa 1

    1. Berkaitan dengan masalah pengurusan jenazah, ada 4 kewajiban terhadap jenazah yang mesti dilakukan oleh orang yang hidup, karena empat hal ini dihukumi fardhu kifayah, artinya harus ada sebagian kaum muslimin yang melakukan hal ini terhadap mayit. Jika tidak, semuanya terkena dosa. Empat hal tersebut yaitu :
    1- Memandikan
    2- Mengafani
    3- Menyolatkan
    4- Menguburkan
    2. Tata Cara Memandikan Jenazah :
    a. Di tempat tertutup agar orang yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan mengurusnya saja.
    b. Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan.
    c. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka.
    d. Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan memakai sarung tangan.
    e. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi mayat.
    f. Membersihkan semua kotoran dan najis.
    g. Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
    h. Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
    i. Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin, kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.
    3. Cara Mengkafani Jenazah :
    a. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    b. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    c. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    d. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    e. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    f. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    g. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    h. Letakkan mayit di tengah kain.
    i. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    j. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    k. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    l. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  65. Adit putra permana
    XI mipa 3

    (1)
    a.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    (2)
    1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disedikan

    2. Memakai sarung tangan sebelum memandikan

    3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidak terlihat

    4. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari dan tangan serta rambutnya

    5. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua

    6. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh

    7. Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah dari kotoran, dan pastikan tidak ada yang menempel

    8. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha hingga kaki paling ujung. Kemudian balik ke bagian kiri, siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.

    9. Basuh jenazah dengan menuangkan air bersih ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dan lembut dengan menggunakan handuk yang halus

    10. Siram dengan kabur barus

    11. Jenazah diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Di sini tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih

    12. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah memakai air daun bidara, atau shampoo jika tidak ada daun bidara

    13. Basuh sekujur tubuh jenazah

    14. Keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering
    (3)
    1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan

    ReplyDelete
  66. Julia (XI MIPA1)


    1.Dalam fikih, disebutkan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah yaitu wajib untuk dilakukan namun apabila telah dikerjakan oleh muslim lainnya maka kewajiban ini gugur.
    2. - Membaca niat
    -Letakkan kepala jenazah lebih tinggi
    -Pakai sarung tangan sebelum memandikan,
    -Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,
    -Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,
    -Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    -Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah,
    Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah,
    -Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,
    -Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,
    -Siram dengan air kapur barus,
    -Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut,
    -Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,
    -Basuh sekujur tubuh,
    -Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.
    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  67. SALMA FIKRI SAYIDAH
    XI MIPA 2

    1.Dalam fikih, disebutkan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah yaitu wajib untuk dilakukan namun apabila telah dikerjakan oleh muslim lainnya maka kewajiban ini gugur.
    2. - Membaca niat
    -Letakkan kepala jenazah lebih tinggi
    -Pakai sarung tangan sebelum memandikan,
    -Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,
    -Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,
    -Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua
    -Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah,
    Bersihkan qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah,
    -Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,
    -Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,
    -Siram dengan air kapur barus,
    -Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut,
    -Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,
    -Basuh sekujur tubuh,
    -Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.
    3.a)Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya.
    b)Lantas mayat diletakkan diatasnya sesudah diberi kapur barus dan sebagainya. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri, atau kedua tangan itu diluruskan menurut lambungnya (rusuknya).
    c)Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
    d)Selimutkan kain kafan sebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selmbar dengan cara yang lembut.
    e)Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

    ReplyDelete
  68. Mochamad Ilham F
    XI Mipa 2

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  69. Defa Meilani
    Xi mipa 2
    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    3. 1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua
    .6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    8. Letakkan mayit di tengah kain.
    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  70. Edra Aldwin Herlangga
    XI MIPA 1

    1.Fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.
    2. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    3. Cara mengkafani Jenazah
    a. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.
    b. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.
    c. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.
    d. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.
    e. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.
    f. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
    g. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.
    h. Letakkan mayit di tengah kain.
    i. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    j. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    k. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
    l. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete
  71. Farza Ichsan
    XI Mipa 1


    1.Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam
    2.- Meletakkan jenazah dengan cara kepala agak tinggi.
    - Orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
    - Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat
    - Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
    - Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya, lahan kosong dan kotoran yang ada di dalamnya keluar.
    - Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan sabun air.
    - Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
    - Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
    - Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
    - Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
    - Siram dengan air kapur barus.
    - Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
    - Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut
    - Membalik dan menggosok anggota tubuh.
    - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan mencampakkan najis tersebut.
    - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
    - Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
    - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
    3.1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang ditentukan syariat, perkaranya longgar.

    2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

    3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi atau semisalnya.

    4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

    5. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

    6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

    7. Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

    8. Letakkan mayit di tengah kain.

    9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.

    12. Ikat dengan tali yang ada yang sudah disediakan.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.