Ketentuan Tabligh dan Dakwah serta syarat Da'i
Assalamuallaikum Wr, Wb
Ananda yang baik dan Solehah hari ini kita kembali belajar PABP bersama Ibu. Semoga kalian dalam keadaan sehat dan terlindungi dari virus. Ananda hari ini kita melanjutkan materi yang kemarin
Materi " khutbah, Tabligh dan Dakwah
1. Ketentuan Tabligh
A. Syarat Muballigh
B. Adab Muballigh
2. Ketentuan Dakwah
A. Syarat Da,i
B. Hal" yg harus dilakukan oleh seorang Da.i
Setelah mempelajari materi hari ini kalian diharapkan Ananda semua bisa mengetahui syarat, adab, dan ketentuan dakwah.
Untuk hari ini Ananda diitugaskan hanya membuat rangkuman dari materi Powerpoint yang disajikan nanti.
tapi sebelumnya silahkan Ananda mengabsen terlebih dahulu pada :
Berikut materi yang harus kalian pelajari :
BAGI YANG SUDAH MEMBUAT RANGKUMAN SILAHKAN KOMENTAR MENGENAI MATERI YANG DIPELAJARI DISERTAI NAMA DAN KELAS.
Tina Khoirunnisa
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Neng Dewi Sulastri Putri
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Detria Muhamad rizki
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Alip Lizal
ReplyDeleteXI Mipa 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Resti widiawati
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Siti Nur padilah
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Defa meilani
ReplyDeleteXi MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
DELIA SAFITRI
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Jingga Manica Putria
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Cindy Nursypa
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Irma Monika
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam
Dwi Padilah Pitaloka
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
• Syarat khatib
- Islam.
- Baligh
- Berakal sehat.
- Mengetahui ilmu agama.
•Syarat dua khutbah
- Dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
- Khatib duduk di antara dua khutbah. - Suara keras dan jelas.
- Tertib.
• Rukun khutbah
- Membaca hamdallah.
- Membaca syahadatain.
- Membaca shalawat.
- Berwasiat taqwa.
- Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
- Berdoa pada khutbah kedua.
• Sunnah khutbah
- Khatib berdiri ketika khutbah.
- Khutbah diawali dengan salam.
- Khutbah mudah di pahami, jelas, tidak terlalu panjang.
- Khatib menghadap jamaah.
- Menertibkan rukun khutbah.
- Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh berarti menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuannya sbb:
• Syarat Muballig
- Islam.
- Baligh
- Berakal.
- Mendalami ajaran Islam.
• Etika dalam menyampaian tabligh
- Bersikap lemah lembut, tidak kasar.
- Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
- Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
- Materi kuat hukumnya dan jelas sumbernya.
- Menyampaikan materi dengan sabar.
- Tidak mengandung unsur propokator.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah berarti mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu :
- Dengan lisan (da’wah billisan)
- Dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuannya sbb:
• Syarat dai
- Islam.
- Baligh.
- Berakal.
- Mendalami ajaran Islam.
Gina kustiawanti
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam
Deby Retno Wulandari
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
- Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
- Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
- Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
- Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
- Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
- Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
- Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Silvia Aulia
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Nurul Anisa
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSri Rahmawati
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Deni Kurniawan
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Anisa Dwi Retnawati
ReplyDeleteXI Mipa 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
• Islam.
• Ballig.
• Berakal sehat.
• Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
• Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
• Khatib duduk di antara dua khutbah.
• Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
• Tertib.
c. Rukun khutbah
• Membaca hamdallah.
• Membaca syahadatain.
• Membaca shalawat.
• Berwasiat taqwa.
• Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
• Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
• Khatib berdiri ketika khutbah.
• Mengawali khutbah dengan memberi salam.
• Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
• Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
• Menertibkan rukun khutbah.
• Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
• Islam.
• Ballig.
• Berakal.
• Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
• Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
• Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
• Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
• Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
• Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
• Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
• Islam,
• Ballig,
• Berakal,
• Mendalami ajaran Islam.
Sabila Nurfazrin
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Elsa Salsabila Zaneta
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
KARTIKA NUR'AENI
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Sakina Triana
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan khutbah, tabligh dan dakwah
1. Khutbah
a). syarat khatib: islam, balig, berakal, mengetahui ilmu agama.
b). syarat dua khutbah:
• khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dzuhur
• khatib duduk diantaradua khutbah
• khutbah diucapkan dengan suara yang jelasdan keras
• tertib
c). rukun khutbah
• membaca hamdalah
• membaca syahdatain
• membaca shalawat
• berwasiat taqwa
• membaca Alqur'an pada salah satu khutbah
• berdoa pada khutbah kedua
• tertib
d). sunnah khutbah
• khatib berdiri ketika khutbah
• mengawali khutbah dengan memberi salam
• khutbah jelas, mudah dipahami, dan tidak terlalu panjang
• khatib menghadap jamaah ketika khutbah
• membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khutbah
2. Tabligh
a). syarat mubalig: islam, balig, berakal, mendalami agama
b). etika menyampaikan tabligh:
• bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak
• menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
• musyawarah/diskusi untuk memperoleh kesepakatan
• materi dakwah punya dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya
• menyampaikan dengan ikhlas dan sabar sesuai kondisi
• tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan dll.
3. Dakwah
a). syarat da'i: Islam, balig, berakal, mendalami agama
b). etika berdakwah:
• dilaksanakan dengan hikmah
• dilakukan dengan mauizahal hasanah/nasihat baik
• memberi contoh baik (uswatun hasanah)
• dilakukan dengan mujadalah (diskusi/tukar pikiran).
Syahda Aulia
ReplyDeleteXi Mipa 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Mohammad Raffy
ReplyDeleteXI IPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Destian Silvi Rahayu
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Cinta Alawiah
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Isma Nur Fitri
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Maliqa Nurhakim
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Tia Nur Fadillah
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Deshanti Maryam
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Tabligh dan Dakwah serta syarat Da'i
1. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
2. Ketentuan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal).
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Novianti Nurhasanah
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Sintani Gina Lestari
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Azhar fauziah
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
a. Syarat khatib,mubalig, dan dai
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
e. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
NAZVAIRA AL MARWAH NENDEN
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam
Lutfi Nur A Hidayah
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Moch Dafika Iqbal
ReplyDeleteXI MIPA 1
UNKNOWN
MONDAY, 22 MARCH, 2021
Alip Lizal
XI Mipa 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
INDRIYANI
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Muhammad Charlie Syahputra • XI MIPA 1
ReplyDeleteKetentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Nabila Anjani
ReplyDeleteXi Mipa 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Fadli fernanda
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
ReplyDeleteAstria Aprilianti Hasanah
XI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam
Najwa Nur 'Azizah - XI MIPA 2
ReplyDelete1. Ketentuan Tabligh
a. Syarat muballig :
1) Islam
2) Baligh
3) Berakal sehat
4) Mendalami ajaran islam
b. Etika dalam menyampaikan tabligh :
1) Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak
2) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
3) Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama
4) Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya
5) Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya
6) Tidak menghasut oranglain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan oranglain
2. Ketentuan Dakwah
a. Syarat da'i :
1) Islam
2) Baligh
3) Berakal sehat
4) Mendalami ajaran islam
b. Etika dalam berdakwah :
1) Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas, dan sikap yang bijaksana
2) Dakwah dilakukan dengan mauizatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara persuasif (tanpa kekerasan), dan edukatif (memberikan pengajaran)
3) Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah)
4) Dakwah dilakukan dengan mujadalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat oranglain
Aznia Rohimatul D
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
salwa herdi raina
ReplyDeleteXI MIPA 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Ririn Karina
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
RICKY FAHRUDIN
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Seni Septiani
ReplyDeleteXII MIPA 7
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Sulistiawati XIMIPA1
ReplyDeleteKetentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Dita Radika Putri
ReplyDeleteXI MIPA 3
Dita Radika Putri
XI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Yesi Ratnasari
ReplyDeleteXII Ips 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Nabila putri
ReplyDeleteXII IPS 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Mochamad Ilham F
ReplyDeleteXI mipa 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Rheva Noer Aisyah
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Sandi Yudha Abdul Rohman
ReplyDeleteXI MIPA 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Resti Fitriyanu
ReplyDeleteXI MIPA3
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Reply
Putri Herlina Anjani
ReplyDeleteXIIS3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
ReplyDeletelingga wastuti s
XII IPS 3
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam
Alvin almukharom
ReplyDeleteXI MIPA 2
Lintang ms
ReplyDeleteXi ipa 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
HASNA MUFTI HANIFAH
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Galuh Turangga Wardhana
ReplyDeleteXi mipa 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Rizki Ramadhan sandi
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Yadi Apriadi
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Ananda Dwi Herliani
ReplyDeleteXII MIPA 7
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
Rinjani Fitrah N
ReplyDeleteXI mipa 2
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam
Basyir Rifa Al'hasan
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.
INEU TANIA SEPTIANI
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan khutbah, tabligh dan dakwah
1. Khutbah
a). syarat khatib: islam, balig, berakal, mengetahui ilmu agama.
b). syarat dua khutbah:
- khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dzuhur
- khatib duduk diantaradua khutbah
- khutbah diucapkan dengan suara yang jelasdan keras
- tertib
c). rukun khutbah
- membaca hamdalah
- membaca syahdatain
- membaca shalawat
- berwasiat taqwa
- membaca Alqur'an pada salah satu khutbah
- berdoa pada khutbah kedua
- tertib
d). sunnah khutbah
- khatib berdiri ketika khutbah
- mengawali khutbah dengan memberi salam
- khutbah jelas, mudah dipahami, dan tidak terlalu panjang
- khatib menghadap jamaah ketika khutbah
- membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khutbah
2. Tabligh
a). syarat mubalig: islam, balig, berakal, mendalami agama
b). etika menyampaikan tabligh:
- bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak
- menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
- musyawarah/diskusi untuk memperoleh kesepakatan
- materi dakwah punya dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya
- menyampaikan dengan ikhlas dan sabar sesuai kondisi
- tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan dll.
3. Dakwah
a). syarat da'i: Islam, balig, berakal, mendalami agama
b). etika berdakwah:
- dilaksanakan dengan hikmah
- dilakukan dengan mauizahal hasanah/nasihat baik
- memberi contoh baik (uswatun hasanah)
- dilakukan dengan mujadalah (diskusi/tukar pikiran).
SONI SETIAWAN XII IPS 1
ReplyDeleteKetentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam
SRI KURNIA
ReplyDeleteXI MIPA 1
Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
1. Ketentan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal sehat.
4) Mengetahui ilmu agama.
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
4) Tertib.
c. Rukun khutbah
1)Membaca hamdallah.
2)Membaca syahadatain.
3)Membaca shalawat.
4)Berwasiat taqwa.
5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
6)Berdoa pada khutbah kedua.
d. Sunnah khutbah
1)Khatib berdiri ketika khutbah.
2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
5)Menertibkan rukun khutbah.
6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.
Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.
2. Ketentuan Tablig
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.
a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.
b. Etika dalam menyampaian tabligh
1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Ketentan Dakwah
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat dai
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam