Ketentuan Tabligh dan Dakwah serta syarat Da'i

 Assalamuallaikum Wr, Wb

Ananda yang baik dan Solehah hari ini kita kembali belajar PABP bersama Ibu. Semoga kalian dalam keadaan sehat dan terlindungi dari virus. Ananda hari ini kita melanjutkan materi yang kemarin

Materi " khutbah, Tabligh dan Dakwah

1. Ketentuan Tabligh

   A. Syarat Muballigh

    B. Adab Muballigh

2. Ketentuan Dakwah

A. Syarat Da,i

B. Hal" yg harus dilakukan oleh seorang Da.i


Setelah mempelajari materi hari ini kalian diharapkan Ananda semua bisa mengetahui syarat, adab, dan ketentuan dakwah.

Untuk hari ini Ananda diitugaskan hanya membuat rangkuman dari materi Powerpoint yang disajikan nanti.
tapi sebelumnya silahkan Ananda mengabsen terlebih dahulu pada :


Berikut materi yang harus kalian pelajari :




BAGI YANG SUDAH MEMBUAT RANGKUMAN SILAHKAN KOMENTAR MENGENAI MATERI YANG DIPELAJARI DISERTAI NAMA DAN KELAS.

71 comments:

  1. Tina Khoirunnisa
    XI MIPA 2


    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  2. Neng Dewi Sulastri Putri
    XI MIPA 1
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  3. Detria Muhamad rizki
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  4. Alip Lizal
    XI Mipa 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  5. Resti widiawati
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  6. Siti Nur padilah
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  7. Defa meilani
    Xi MIPA 2



    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  8. DELIA SAFITRI
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  9. Jingga Manica Putria
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  10. Cindy Nursypa
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  11. Irma Monika
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete
  12. Dwi Padilah Pitaloka
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah

    1. Ketentan Khutbah

    • Syarat khatib
    - Islam.
    - Baligh
    - Berakal sehat.
    - Mengetahui ilmu agama.

    •Syarat dua khutbah
    - Dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    - Khatib duduk di antara dua khutbah. - Suara keras dan jelas.
    - Tertib.

    • Rukun khutbah
    - Membaca hamdallah.
    - Membaca syahadatain.
    - Membaca shalawat.
    - Berwasiat taqwa.
    - Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    - Berdoa pada khutbah kedua.

    • Sunnah khutbah
    - Khatib berdiri ketika khutbah.
    - Khutbah diawali dengan salam.
    - Khutbah mudah di pahami, jelas, tidak terlalu panjang.
    - Khatib menghadap jamaah.
    - Menertibkan rukun khutbah.
    - Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.


    2. Ketentuan Tablig

    Tabligh berarti menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuannya sbb:

    • Syarat Muballig
    - Islam.
    - Baligh
    - Berakal.
    - Mendalami ajaran Islam.

    • Etika dalam menyampaian tabligh

    - Bersikap lemah lembut, tidak kasar.
    - Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    - Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    - Materi kuat hukumnya dan jelas sumbernya.
    - Menyampaikan materi dengan sabar.
    - Tidak mengandung unsur propokator.

    3. Ketentan Dakwah

    Dakwah berarti mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu :
    - Dengan lisan (da’wah billisan)
    - Dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuannya sbb:

    • Syarat dai

    - Islam.
    - Baligh.
    - Berakal.
    - Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  13. Gina kustiawanti
    XI MIPA 3
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete
  14. Deby Retno Wulandari
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    - Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    - Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    - Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    - Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    - Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    - Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    - Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  15. Silvia Aulia
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  16. Nurul Anisa
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. Sri Rahmawati
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  19. Deni Kurniawan
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  20. Anisa Dwi Retnawati
    XI Mipa 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib
    • Islam.
    • Ballig.
    • Berakal sehat.
    • Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    • Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    • Khatib duduk di antara dua khutbah.
    • Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    • Tertib.

    c. Rukun khutbah
    • Membaca hamdallah.
    • Membaca syahadatain.
    • Membaca shalawat.
    • Berwasiat taqwa.
    • Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    • Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    • Khatib berdiri ketika khutbah.
    • Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    • Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    • Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    • Menertibkan rukun khutbah.
    • Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    • Islam.
    • Ballig.
    • Berakal.
    • Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    • Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    • Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    • Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    • Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    • Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    • Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    • Islam,
    • Ballig,
    • Berakal,
    • Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  21. Sabila Nurfazrin
    XI MIPA 2


    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  22. Elsa Salsabila Zaneta
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  23. KARTIKA NUR'AENI
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  24. Sakina Triana
    XI MIPA 3

    Ketentuan khutbah, tabligh dan dakwah
    1. Khutbah
    a). syarat khatib: islam, balig, berakal, mengetahui ilmu agama.
    b). syarat dua khutbah:
    • khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dzuhur
    • khatib duduk diantaradua khutbah
    • khutbah diucapkan dengan suara yang jelasdan keras
    • tertib
    c). rukun khutbah
    • membaca hamdalah
    • membaca syahdatain
    • membaca shalawat
    • berwasiat taqwa
    • membaca Alqur'an pada salah satu khutbah
    • berdoa pada khutbah kedua
    • tertib
    d). sunnah khutbah
    • khatib berdiri ketika khutbah
    • mengawali khutbah dengan memberi salam
    • khutbah jelas, mudah dipahami, dan tidak terlalu panjang
    • khatib menghadap jamaah ketika khutbah
    • membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khutbah

    2. Tabligh
    a). syarat mubalig: islam, balig, berakal, mendalami agama
    b). etika menyampaikan tabligh:
    • bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak
    • menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
    • musyawarah/diskusi untuk memperoleh kesepakatan
    • materi dakwah punya dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya
    • menyampaikan dengan ikhlas dan sabar sesuai kondisi
    • tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan dll.

    3. Dakwah
    a). syarat da'i: Islam, balig, berakal, mendalami agama
    b). etika berdakwah:
    • dilaksanakan dengan hikmah
    • dilakukan dengan mauizahal hasanah/nasihat baik
    • memberi contoh baik (uswatun hasanah)
    • dilakukan dengan mujadalah (diskusi/tukar pikiran).

    ReplyDelete
  25. Syahda Aulia
    Xi Mipa 2
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  26. Mohammad Raffy
    XI IPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  27. Destian Silvi Rahayu
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  28. Cinta Alawiah
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  29. Isma Nur Fitri
    XI MIPA 2


    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  30. Maliqa Nurhakim
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  31. Tia Nur Fadillah
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  32. Deshanti Maryam
    XI MIPA 3

    Ketentuan Tabligh dan Dakwah serta syarat Da'i

    1. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    2. Ketentuan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal).

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  33. Novianti Nurhasanah
    XI MIPA 2


    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  34. Sintani Gina Lestari
    XI MIPA 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  35. Azhar fauziah
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah

    a. Syarat khatib,mubalig, dan dai
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    e. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    ReplyDelete
  36. NAZVAIRA AL MARWAH NENDEN
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete
  37. Lutfi Nur A Hidayah
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  38. Moch Dafika Iqbal
    XI MIPA 1

    UNKNOWN
    MONDAY, 22 MARCH, 2021
    Alip Lizal
    XI Mipa 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  39. INDRIYANI
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  40. Muhammad Charlie Syahputra • XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  41. Nabila Anjani
    Xi Mipa 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  42. Fadli fernanda
    XI MIPA 3
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete

  43. Astria Aprilianti Hasanah
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete
  44. Najwa Nur 'Azizah - XI MIPA 2

    1. Ketentuan Tabligh
    a. Syarat muballig :
    1) Islam
    2) Baligh
    3) Berakal sehat
    4) Mendalami ajaran islam
    b. Etika dalam menyampaikan tabligh :
    1) Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak
    2) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
    3) Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama
    4) Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya
    5) Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya
    6) Tidak menghasut oranglain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan oranglain
    2. Ketentuan Dakwah
    a. Syarat da'i :
    1) Islam
    2) Baligh
    3) Berakal sehat
    4) Mendalami ajaran islam
    b. Etika dalam berdakwah :
    1) Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas, dan sikap yang bijaksana
    2) Dakwah dilakukan dengan mauizatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara persuasif (tanpa kekerasan), dan edukatif (memberikan pengajaran)
    3) Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah)
    4) Dakwah dilakukan dengan mujadalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat oranglain

    ReplyDelete
  45. Aznia Rohimatul D
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  46. salwa herdi raina
    XI MIPA 2
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  47. Ririn Karina
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  48. RICKY FAHRUDIN
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  49. Seni Septiani
    XII MIPA 7

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  50. Sulistiawati XIMIPA1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  51. Dita Radika Putri
    XI MIPA 3

    Dita Radika Putri
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  52. Yesi Ratnasari
    XII Ips 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  53. Nabila putri
    XII IPS 1
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  54. Mochamad Ilham F
    XI mipa 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  55. Rheva Noer Aisyah
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  56. Sandi Yudha Abdul Rohman
    XI MIPA 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  57. Resti Fitriyanu
    XI MIPA3

    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.
    Reply

    ReplyDelete
  58. Putri Herlina Anjani
    XIIS3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete

  59. lingga wastuti s
    XII IPS 3

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete
  60. Lintang ms
    Xi ipa 2

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  61. HASNA MUFTI HANIFAH
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  62. Galuh Turangga Wardhana
    Xi mipa 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah
    a. Syarat khatib
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah
    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah
    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah
    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig
    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh
    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai
    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  63. Rizki Ramadhan sandi
    XI MIPA 1



    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  64. Yadi Apriadi
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  65. Ananda Dwi Herliani
    XII MIPA 7
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  66. Rinjani Fitrah N
    XI mipa 2
    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete
  67. Basyir Rifa Al'hasan
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam.

    ReplyDelete
  68. INEU TANIA SEPTIANI
    XI MIPA 1

    Ketentuan khutbah, tabligh dan dakwah
    1. Khutbah
    a). syarat khatib: islam, balig, berakal, mengetahui ilmu agama.
    b). syarat dua khutbah:
    - khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dzuhur
    - khatib duduk diantaradua khutbah
    - khutbah diucapkan dengan suara yang jelasdan keras
    - tertib
    c). rukun khutbah
    - membaca hamdalah
    - membaca syahdatain
    - membaca shalawat
    - berwasiat taqwa
    - membaca Alqur'an pada salah satu khutbah
    - berdoa pada khutbah kedua
    - tertib
    d). sunnah khutbah
    - khatib berdiri ketika khutbah
    - mengawali khutbah dengan memberi salam
    - khutbah jelas, mudah dipahami, dan tidak terlalu panjang
    - khatib menghadap jamaah ketika khutbah
    - membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khutbah

    2. Tabligh
    a). syarat mubalig: islam, balig, berakal, mendalami agama
    b). etika menyampaikan tabligh:
    - bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak
    - menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
    - musyawarah/diskusi untuk memperoleh kesepakatan
    - materi dakwah punya dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya
    - menyampaikan dengan ikhlas dan sabar sesuai kondisi
    - tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan dll.

    3. Dakwah
    a). syarat da'i: Islam, balig, berakal, mendalami agama
    b). etika berdakwah:
    - dilaksanakan dengan hikmah
    - dilakukan dengan mauizahal hasanah/nasihat baik
    - memberi contoh baik (uswatun hasanah)
    - dilakukan dengan mujadalah (diskusi/tukar pikiran).

    ReplyDelete
  69. SONI SETIAWAN XII IPS 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete
  70. SRI KURNIA
    XI MIPA 1

    Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
    1. Ketentan Khutbah

    a. Syarat khatib

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal sehat.
    4) Mengetahui ilmu agama.

    b. Syarat dua khutbah

    1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur.
    2) Khatib duduk di antara dua khutbah.
    3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
    4) Tertib.

    c. Rukun khutbah

    1)Membaca hamdallah.
    2)Membaca syahadatain.
    3)Membaca shalawat.
    4)Berwasiat taqwa.
    5)Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah.
    6)Berdoa pada khutbah kedua.

    d. Sunnah khutbah

    1)Khatib berdiri ketika khutbah.
    2)Mengawali khutbah dengan memberi salam.
    3)Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
    4)Khatib menghadap jamaah ketika khutbah.
    5)Menertibkan rukun khutbah.
    6)Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah.

    Keterangan:
    Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan alat khusuf sama. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah alat dan diawali dengan takbir.

    2. Ketentuan Tablig
    Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

    a. Syarat Muballig

    1) Islam.
    2) Ballig.
    3) Berakal.
    4) Mendalami ajaran Islam.

    b. Etika dalam menyampaian tabligh

    1)Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
    2)Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
    3)Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
    4)Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
    5)Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
    5)Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

    3. Ketentan Dakwah
    Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

    a. Syarat dai

    1) Islam,
    2) Ballig,
    3) Berakal,
    4) Mendalami ajaran Islam

    ReplyDelete

Powered by Blogger.